20 November 2016

Dibalik layar seminar Solo

Pagi tadi sampai di depan UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) jam 09.15, dan ternyata nggak jadi dijemput sama temennya mbak Hanafi. Akhirnya kita berdua naik taksi. Sampai di kampus Poltek, tempat seminar diadakan. Di argo taksi sih tercantum harga 16rb sekian, tapi aturan taksinya tarif minimal 25rb. Kasiiih aja laah. -_-

Sampai di ruang seminar, ada Bu Heni Pediatri di meja administrasi. Salim sama beliau, "sampai ketemu di Semarang ya dek Tika" kata ibu. Iya, tanggal 12 Desember besok klinikku akan mengadakan acara seminar kecil yang hanya diikuti intern klinik aja, nggak buat umum. Dan narasumbernya Bu Heni. Ngelmu lagi sama beliau. ^_^

Pembicara seminar Introduction NeuroMuscular Taping diisi oleh Pak Sukadarwanto dan Bu Umi Budi Rahayu. Keduanya udah lulus bersertifikat dari NMT institute Indonesia. Beberapa point menjelaskan tentang bagaimana cara pemasangan taping, boleh ada tarikan atau tidak, indikasi dan kontraindikasi pemasangan, dsb. Untuk praktek pemasangan tadi, diajarkan bagaimana pemasangan taping di bagian leher (cervical), dada (pectoralis), punggung bawah (lumbal), lutut depan & belakang (knee anterior & posterior).

Seminar selesai jam 17.00 sore tadi. Sebelum seminar usai, aku sama mbak Hanafi riweuh sendiri cari barengan sampai depan UMS. Dari UMS nanti, kita naik bus patas jurusan Solo-Semarang. Usahakan dapet bus Rajawali, Shantika, atau Ismo. Tiga bus tersebut pemberhentian terakhirnya di Terminal Mangkang. Jadi nanti kita bisa turun di Krapyak.

Aku tanya sama beberapa peserta yang pulangnya ke arah UMS. Ketika udah dapet barengan, mbak Hanafi tiba-tiba bilang gini, "Nduk, Bu Tri kan pulang ke Semarang juga. Coba kamu tanya sama beliau." Bu Tri ini peserta seminar dari RS.Telogorejo Semarang. To the point aku bilang ke ibu kalau kita mau ikut bareng sampai Semarang. Si ibu dengan senang hati mau barengin kita berdua. Bu Tri ini dateng berdua sama anaknya namanya Danish dan anak temennya Bu Tri, namanya Vita. Jadi didalem mobil ada 5 orang. Termasuk aku sama mbak Hanafi.

Sebelum naik mobil tadi, aku serius mewanti-wanti mbak Hanafi buat jaga image. Jangan malu-maluin, kita ni dah lah numpang ndak usah lah ngrepotin orang. Aku bilang, "Mbak, nanti kalau diajak Bu Tri makan, jangan mau yaa!!" Trus lanjut ku bisikin di telinganya, "Jangan mau nolak. Rezeki nggak baik kalau ditolak" Hahaha, tawa mbak Hanafi pecah! ^o^

Di perjalanan pulang Bu Tri tanya, "Kamu putrinya Bu Retno ya?" Kujawab iya. Si ibu terkejut. "Ibukmu itu putih kayak londo, kok anaknya item?" Hahaha, gubrak!! Ini bukan item bu, ini eksotis. Item pun item manis gula jawa. ^o^

Kita istirahat sebentar di Salatiga, karena si driver - Danish- ngantuk berat. Cari makan dulu di sekitar pasar raya Salatiga. Jam menunjukan pukul 20.00. Pikiranku udah nyabang kemana-mana? Ini sampai Semarang jam berapa? Masih ada bis dari Banyumanik ke Mangkang atau nggak.
Soalnya diawal izin bareng tadi, aku bilang ke Bu Tri kalau nanti kita berdua turun di Banyumanik aja. Karena arah rumah beliau beda.

Selesai makan, kita lanjut jalan lagi. Danish ini kayaknya dia bener2 capek, nyetirnya ngebut, ngerem pun mendadak. Tapi masih bisa ditolerir lah, daripada mas sopir Indonesia Abadi. Hahaha.
Mobil sempat merapat di bahu jalan. Lagi-lagi Danish mengeluh ngantuk berat, dia tidur sebentar. Nggak ada 10 menit, dia berusaha on fire lagi. Kalau aja aku bisa nyetir, udah aku gantiin itu si Danish. Sayangnya kemampuan ku masih sebatas pegang setir nya aja. Hahaa

Sampai di percabangan jalan antara arah  Banyumanik dan Gayamsari, Danish milih arah Gayamsari. Duuuh..kok malah arah sini, pikirku. Bu Tri lupa kalau kita mau turun di Banyumanik. Tenangin pikiran, nanti pasti ada jalan.

Lagi serius mikir transport selanjutnya buat sampai di Krapyak, tiba-tiba Vita di telpon sama Ibunya. Agak nguping juga sih aku. Intinya dari pembicaraan telpon tadi, si Vita ini juga mau balik ke Krapyak. Orang tuanya nunggu dia di pom bensin Gayamsari. Ahaa..triiing!! Kemampuan bersilat lidah ku keluarkan. Haha. Kita berdua minta bareng juga sampai Krapyak. Dan diiyakan sama Vita. Makasiiih Vita.

Setelah kenalan sama ortu Vita, baru aku tau kalau ibunya Vita -Bu Ning namanya- juga seorang Fisioterapis di RS.Telogorejo, sama kayak Bu Tri. Dan beliau kenal sama ibuku juga. Ini sih namanya ultra rezeki yang disponsori penuh sama ibunda tercinta. Koneksi mu hebat maaak!! Haha. Berkat beliau, aku sama mbak hanafi jadi hemat biaya perjalanan pulang. ^o^

Sampai rumah jam 22.00, langsung mandi. Nyopotin taping yang ada di leher, ada empat strip dan itu bikin gatel. Mungkin karena motongnya nggak rata dan pas kebagian taping warna hitam/gelap juga yang lebih bisa menimbulkan rasa gatal/alergi dibanding dengan taping warna cerah.

Seminar kali ini, unpredictable. Rencana awal yang udah disusun apik, buyar. Haha. Tapi Alhamdulillah ada banyak hal menyenangkan di balik itu semua. ^_^

Nb:
Sisa taping yang udah terpotong masih banyak, si dia mau aku jadiin model. Pengennya nggak pakai taping, tapi pakai lakban. Biar greget pas nyopotnya nanti. Hahaha!!

Waktu nulis cerita ini, tiba-tiba ada sesuatu yang mendekat. Nggak bisa diliat, tapi kuat dirasakan. Mungkin itu yang namanya rindu...

Jangan sampai rinduku padamu melebihi rinduku padaNya. :')

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Music

Arsip Blog