24 November 2016

Thank you, Stevie G

Beberapa jam yang lalu baca postingan akun instagram milik official Liverpool FC,  yang mengabarkan kalau pemain sekaligus kapten legenda yang pernah mereka miliki memutuskan untuk pensiun dari karirnya sebagai pemain sepakbola profesional. Steven George Gerrard.

"Following recent media speculation surrounding my future I can confirm my retirement from playing professional football. I have had an incredible career and am thankful for each and every moment of my time at Liverpool, England and LA Galaxy."

Stevie pensiun menjadi pemain sepakbola di usianya yang udah menginjak 36 tahun. Alasan dia pensiun salah satunya adalah ketika dia menyadari kalau performanya di lapangan hijau udah nggak sekuat dulu.

Ketika membaca kabar ini, ingatanku jadi flashback ke masa dimana aku pertama kali suka dengan pria kelahiran Whiston, 30 Mei 1980 ini #ultah si paman Stevie sama kayak Jati# penting? Abaikan. Haha

Mengidolakan seorang Steven Gerrard, berarti harus mengidolakan juga klub tempat dia bermain. Liverpool FC. Mereka berdua udah satu paket. Gerrard hampir menghabiskan 18 tahun karir sepakbola nya di Liverpool, tanpa ada niatan buat pindah ke klub manapun. Walau akhirnya kesetiaan dia teruji di tahun 2015, hijrah ke liga Amerika LA Galaxy karena beberapa alasan.

Ketertarikan ku sama -sebut aja dua sejoli- ini berawal di tahun 2005, ketika final liga champions di Stadion Attaturk Istanbul, Turki. Saat itu Liverpool bermain melawan klub Italia, Ac Milan. Yang aku tau waktu itu pertandingan final dimenangkan oleh LFC setelah menang drama adu pinalti. Final liga champions ini menjadi salah satu final paling dramatis sepanjang gelaran pertandingan liga champions yang pernah ada.

Sungguh, aku nggak mengikuti jalannya pertandingan dari awal sampai akhir. Nggak sengaja nonton karena kebangun gara-gara teriakannya mas ku yang heboh sendiri waktu nonton pertandingan ini. Aku nonton pas moment selebrasi Gerrard angkat piala. Seakan ikut terbawa sama euforia kemenangan, mata yang tadinya ngantuk malah jadi melek seger. Mulai ceriwis tanya-tanya sama mas, ini siapa..ini siapa? Nah.. dari moment itulah aku, hingga saat ini mendedikasikan diriku menjadi seorang Liverpudlian. ^_^

Tepatnya aku mulai mengidolakan dua sejoli ini sejak kelas dua SMP. Aku inget betul pas ke perpus pernah menyobek satu lembar koran yang memuat artikel tentang Gerrard. Nyobeknya pun ati-ati plus pelan-pelan. Suruh temen buat ngawasin petugas perpusnya, sementara aku tengok kanan-kiri buat mastiin kalau nggak ada yang tau kelakuanku. Ini semacam keahlian yang ter-uji nyali. Deg-deg an nya meeen. Kayak mau ngutil gorengan. Haha.

Ada lagi pengalaman waktu nyari posternya Gerrard. Ini gara-gara mas ku yang ngomporin buat beli poster jumbonya si ayang (?). Dia bilang, kalau di toko olahraga ada jual poster jumbonya Gerrard, bahan kertasnya bagus #kayak art papper#. Segera (maksa) ngajak ibu buat beli. Cari toko sport di mall Citra Land, tapi nggak ada yang jual. Sempet jengkel dan mau nangis juga. Prinsipnya waktu itu adalah harus dapet barang yang aku pengen. Keluar dari mall, aku menuju ke toko sport Leopard. Dan disana, taraaa.. ada!! Udah jadi hak milik, terus sampai di rumah dipasang di kamar. Senyum lebaaar. ^o^

Tiap hari Sabtu, aku selalu nggak pernah absen buat nglarisin dagangannya bapak agen koran. Koran yang aku beli biasanya Soccer atau Bola. Apalagi kalau bonusnya poster LFC. Di koran juga biasanya tercantum jadwal pertandingan home-away LFC, nanti aku tulis di kertas terus aku tempel di tembok. Kalau pas jadwalnya main, nggak peduli jam berapa pasti aku liat. Mau kalah mau menang, skornya pun aku catet. Biasanya nih kalau pas main tengah malem aku nya heboh teriak-teriak, ibu keluar kamar langsung matiin TV nya. Haha

Temen-temen juga baik, mereka tau kalau aku suka sama LFC. Kalau mereka punya koran yang artikelnya memuat tentang LFC atau Gerrard, mereka potong dan kasihin ke aku. Pernak-pernik pun mereka juga kasih. Gantungan kunci, mouse pad, jersey dari mas, jaket dari ibu, dll #pengen bed cover# ini namanya nglunjak. ^o^

Bolos kuliah malem gara-gara mau nonton live di TV waktu LFC menyambangi Indonesia dan bertanding melawan pemain sepakbola Indonesia All Star. Merasa baper tingkat dewa waktu belum ada kesempatan buat nonton live pas mereka kesini. Mungkin besok dikasih rezeki sama Allah buat nonton langsung di Anfield. Hehe.. Aamiin.

Tahun 2005, LFC masih ber-manager-kan seorang Rafael Benitez. Sedangkan pemain-pemain nya ada Gerrard, Alonso, Luis Garcia, Charager, Riise, Hamman, Cisse, Dudek, Milan Baros, dkk. Dari tahun ke tahun ada aja pemain yang keluar dan masuk pemain baru. Termasuk Torres dan Suarez.

Beberapa blunder juga pernah dilakukan oleh Gerrard, termasuk yang masih jelas diingatan adalah ketika adegan kepleset saat berhadapan melawan Chelsea dan akhirnya kalah dan akhirnya juga harus merelakan titel juara premiere league jatuh ke klub Manchester City. Kemudian kartu merah tercepat yang diberikan ke Gerrard, baru masuk kurang lebih setengah menit udah diusir dari lapangan. Kan sakiiit baaang. -_-

Terlepas dari itu semua, yang ingin aku ingat adalah prestasi yang sudah kau torehkan dan kesetiaan yang sudah kau tanamkan dalam dirimu untuk Liverpool. Bisa jadi kau sudah tidak kembali lagi bermain sepakbola secara profesional, tapi selalu ada kontribusi lebih yang bisa kau berikan pada klub yang telah membesarkanmu. :')

Thank you, Stevie G

You'll Never Walk Alone

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Music

Arsip Blog